Kamis, 26 Maret 2015

Baden Powell : Berkunjung ke Nusantara Indonesia


Kunjungan Baden Powell ke Indonesia

Suatu peristiwa yang tidak mudah dilupakan adalah
kedatangan Lord Baden Powell of gilwell dan Lady
Baden Powell di Indonesia, pada tanggal 3 Desember
1934, dalam rangka kunjungan keliling ke beberapa
negara, waktu kembali dari Jambore di Australia.
Baden Powell melihat keadaan dan perkembangan
organisasi kepanduan di Indonesia, yang biarpun
pada waktu itu Indonesia dijajah oleh Belanda, namun
perkumpulan kepanduannya berkembang sangat pesat
dan menggembirakan.

Penerimaan dan acara kunjungan Baden Powell itu
diatur sendiri oleh NIPV. Pandu-pandu Indonesia
hendak ikut serta menyambut kedatangan Baden
Powell, tetapi tidak diperkenankan oleh pimpinan
NIPV. Hal ini mengakibatkan bertambah besarnya
ketegangan hubungan kepanduan nasional Indonesia dengan NIPV.

Jambore Dunia

Peristiwa lain yang tidak akan dilupakan oleh yang mengikutinya
adalah Jambore Dunia V yang diadakan di Vogelenzang, Negeri
Belanda pada tahun 1937. Pada tahun itu "Padvinders
Bond" (PVB) mencapai puncak kejayaannya, karena untuk
pertama kali berhasil mengirimkan kontingen dari Indonesia
(Nederlands Indie) ke Jambore Dunia sebanyak 70 orang terdiri dari :
satu pasukan pandu Indonesia = 27 orang.
satu pasukan pandu Tiongkwa = 14 orang.
satu pasukan padvinders Belanda = 29 orang.

Pandu putra Indonesia yang ikut serta adalah :
Soediani dan Soemardjo (pimpinan Pandu Indonesia).
Kusno Utomo (sekarang Andalan Nasional Gerakan
pramuka).
Soewarma (sekarang Ketua Umum Pandu dan
Pramuka Wreda).
Hadi Tayeb, Soekondo, Ranadi, Jasrin dan Pandu
Indonesia lainnya yang tergabung dalam PVB/NIPV.
Kemudian Soediani dan Soemardjo dapat tugas untuk
mengikuti kursus Gilwell di Chingford, London, dan
untuk mempelajari tempat latihan Negeri Belanda dan
Swiss. Soediani yang bertindak sebagai Komisaris
dalam Hoofd Kwartier NIPV, ditunjuk untuk ikut
mewakili negaranya dalam International Scouts
Conference ke-9 di Den Haag, negeri Belanda.

Pengetahuan dan pengalaman pandu-pandu Indonesia kelak
akan bermanfaat bagi perkembangan kepanduan di Indonesia,
terutama dalam hubungannya dengan organisasi kepanduan di
luar negeri, dan penyelenggaraan kegiatan kepanduan yang
bersifat internasional atau regional.


Semoga bermanfaat.
#pendobrak_dewisartika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar