Kamis, 19 Maret 2015

Ayo, Ciptakan Generasi Sukses!

Ayoo Ciptakan Generasi Sukses Sejak Dini

Sukses itu pilihan. Mau jadi orang sukses atau tidak sebenarnya tergantung diri Anda bagaimana membentuk mind-set dan melatih diri membentuk kebiasaan serta pola pikir DNA Kesuksesan. Jadi, kesimpulannya semua dimulai dari pikiran dan tindakan yang akan membentuk integritas dan kesiapan menjadi orang sukses. Alias, sukses bukan semata-mata ditentukan oleh dimana kuliah Anda sekarang, ambil prodi atau jurusan apa, siapa orang tua Anda, atau berapa harta benda Anda sekarang.

Ayo berlatih lebih giat lagi menempa diri kita sehingga poin-poin di bawah ini berubah menjadi DNA kita sehari-hari, untuk secepatnya mampu meraih kesuksesan.

1. Selalu Membuat List, Tidak Bekerja Serabutan Tanpa Arah dan Target Yang Jelas

Jalan tanpa arah

Kita sering tidak menghargai jadwal, bahkan sering dengan sengaja meneruskan kebiasaan jam karet. Hal-hal atau target harian menjadi kacau dan tumpang tindih.

Ada pula yang sering melakukan sesuatu yang tiba-tiba saja terlintas dalam pikirannya. Kemudian langsung dikerjakan, tapi tanpa pernah menyelesaikannya, karena kemudian pikirannya beralih ke hal-hal yang lain.

Atau, ada orang yang karakternya pekerja keras, namun malas memasukkan poin-poin kegiatannya ke dalam sebuah list. Sehingga sering lupa dengan agendanya akibat beban kerja yang terlalu banyak. Hingga pada akhirnya, stress karena kecewa targetnya banyak yang lepas, atau kecewa telah mengecewakan orang lain.

Tips: Luangkan waktu di pagi hari, dan buatlah list atau daftar apa yang harus atau akan dikerjakan ada hari ini. Kalau ternyata ada yang saling tumpang tindih, segera atur ulang jadwal Anda.

2. Tidak Ada Waktu Luang yang Terbuang Percuma

Waktu

Waktu luang yang memang sudah terjadwal sejak awal, ataupun yang terjadi dengan tiba-tiba adalah kekuatan Anda. Inilah saatnya untuk berpikir ulang, merencanakan masa depan atau selalu ada hal baru yang bisa dipelajari. Semakin Anda belajar hal-hal baru di saat senggang, maka semakin kuat fondasi kesuksesan masa depan.

3. Berbuat Salah Adalah Bagian dari Proses Belajar, dan Menggunakan Kesalahan Sebagai Batu Lompatan Menuju Kebangkitan


Kesalahan bukan berarti kegagalan. Kesalahan adalah batu bata yang berguna untuk mendirikan sebuah tembok kesuksesan. Jadi, tiada sukses tanpa kesalahan. Yang penting adalah, jangan ulangi kesalahan itu dan belajarlah darinya, untuk melompat lebih tinggi.

4. MedSos Tidak Bergetayangan di Dalam Benak dan Keseharian

Sosial media

Inilah abad 21, yang kadang diartikan secara salah oleh generasi milenium. Misalnya, anak-anak kecil sudah dibuatkan akun Facebook tanpa mendapatkan bimbingan filosofis dan pemaknaan. Alias hanya sekedar dilatih narsis. Kelak ketika sudah dewasa, MedSos akan menjadi ‘zat aktif’ yang adiktif di dalam otak. Manusia bahkan bisa disetir keaktifannya oleh MedSos, yang dengan kata lain, tanpa MedSos mereka akan menjadi ‘tidak aktif’.

Tips: Mulailah mengontrol diri sendiri, mengurangi berhubungan dengan MedSos secara perlahan-lahan setiap hari. Harus Fair dan Adil terhadap masa depan Anda, Disiplin terhadap kecanduan MedSos.

5. Tidak Ada Rencana Yang Sempurna, Tapi Tidak Ada Kesempurnaan Tanpa Rencana

Rencana untuk mencapai target

Lakukan setiap hal semaksimal mungkin serta berkomitmen terhadap perencanaan yang matang, tapi jangan terobsesi harus mencapai kesempurnaan (hasilnya). Karena, cara berpikir seperti ini akan menjadi bumerang dalam batin dan justru berbalik menusuk menembus kesehatan fisik dan mental Anda.

6. Ide-ide Segar Kerap Muncul dan Tidak Mengendap Begitu Saja di Otak

Ilustrasi kerja otak

Berpikir hal-hal yang tidak dipikirkan orang lain. Membayangkan hal-hal yang berbeda tapi rasional. Lalu, tuangkan ke dalam tindakan, atau diwujudkan dalam perencanaan, atau sebatas dicatat/didokumentasikan dalam coretan di sebuah kertas atau buku catatan.

7. Melakukan Hal-hal Yang Baik, Tapi Apa Perlu Bilang-bilang ke Orang Lain?

Bilang-bilang ke orang

Kebaikan adalah prinsip hakiki dalam kehidupan manusia. Kebaikan akan menjadi bias bila dilakukan dengan pamrih. Pamrih bisa bermacam-macam, misalnya mengharapkan imbalan uang atau jasa, atau sekedar mengharapkan pujian dan pengakuan! Milikilah ‘DNA hati’ suka berbuat baik dan berbagi kepada orang lain, serta bahagia melihat orang lain senang, susah melihat orang lain susah.

8. Ikhlas dan Bersyukur

Ikhlas dan bersyukur

Apapun itu, kalau dilandasi dengan semangat ikhlas dan syukur, maka akan menjadi kebaikan. Kebaikan yang tidak hanya untuk diri sendiri, namun juga bagi orang lain. Semakin ikhlas dan semakin bersyukur, maka akan semakin dimudahkan dan dibukakan pintu rejeki yang lebih luas.

9. Mendefinisikan Sukses Bukan Karena Orang Lain, Tapi Karena Keyakinannya Sendiri

Kekuatan diri sendiri

Tidak suka terbuai atau dipengaruhi orang lain hingga sedikit-sedikit latah. Orang lain bilang harus kesana, harus begini, harus kuliah di situ kalau mau sukses, harus kerja di sana kalau mau cepat kaya, itu semua hanya menjadi bahan pertimbangan yang proporsional di otak Anda. Pada akhirnya, Andalah yang memutuskan dan menjalaninya. Apa kata orang, bukan persoalan dan bukan masalah bagi Anda.

10. Menghargai Hasil Kerja dan Prestasi Orang Lain


Anda akan diharagai orang lain, kalau Anda menghargai mereka. Penghargaan tersebut tidak sebatas menghargai mereka sebagai yang lebih tua, atau sebagai sesama manusia, namun harus menyentuh penghargaan terhadap hasil kerja dan prestasinya. Dalam hal ini, semangat sportifitas dan saling menghargai sangat krusial untuk membentuk pola pikir seperti ini.

11. Tidak Iri Kepada Orang Lain, Justru Membantu dan Membahagiakan Orang Lain

Bershabat dengan semua orang

Orang lain senang, maka kita ikut senang. Orang lain susah, maka kita wajib menolongnya. Rasa iri dan dengki adalah racun yang sangat berbisa. Pengaruh jahatnya bisa menimbulkan pikiran negatif yang bahkan tanpa kita sadari akan meningkat ke level attacking dan destructive. Akibatnya, lama-lama Anda akan semakin kehilangan teman, dan Anda akan semakin menambah jumlah musuh atau orang-orang yang Anda sakiti hatinya. Hati-hati, orang yang Anda sakiti hati dan perasaannya bisa berbalik menjadi doa yang bisa membawa hidup Anda menuju kehancuran.

12. Menerima dan Menghargai Kritik

Menghargai dan menerima kritik

Kritik ibarat peluit wasit yang mengingatkan Anda telah berbuat sesuatu yang salah. Atau paling tidak, salah di mata sebagian orang. Justru inilah berkah bagi Anda. Setiap kritik yang datang kepada Anda, itulah petunjuk jelas tentang jalan menuju perbaikan. Berterimakasihlah kepada para pengkritik, meski ada pula yang kritikannya negatif dan tidak membangun. Terima saja dengan positif thinking.

Dikembangkan dari sumber lifehack.org
Semoga bermanfaat.


#pendobrak_dewisartika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar