Rabu, 28 Januari 2015

Entah Mengapa Seragam Pramuka Berwarna Cokelat


Sobat pasti pernah melihat atau menggunakan seragam pramukan
bukan? Seragam pramuka itu berwarna cokelat, pada bagian bawah
berwarna cokelat tua sedangkan bagian atas berwarna cokelat muda. Kamu
pasti pernah bertanya-tanya, kenapa sih warna seragam pramuka berwarna
cokelat? Kenapa nggak biru aja, sesuai dengan warna favorite kamu?

Sebagian orang pasti tidak terlalu perduli tentang ini, namun tim Sok Tau
ingin membagikan informasi yang menjelaskan tentang warna seragam
pramuka ini. Walaupun terlihat agak sepele dan banyak yang menyadari
tentang pemilihan warna seragam pramuka ini, ternyata ada sejarahnya lho
kenapa seragam pramuka berwarna cokelat.

Jika kamu seorang pramuka maka kamu seharusnya tahu tentang sejarah
pemilihan warna seragam pramuka. Pada jaman perjuangan kemerdekaan
dahulu, yaitu pada tahun 1945 – 1949, para pejuang Indonesia menggunakan
pakaian berwarna cokelat, hijau, dan wulung. Dan dari ketiga warna tersebut,
yang paling serasi dengan warna bendera negara kita adalah warna cokelat.

Selain itu, penggunaan seragam cokelat ini kemudia diselaraskan juga
dengan setangan dan pita leher pramuka yaitu berwarna merah putih, sesuai
dengan keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 226 Tahun 2007.
Sudah saatnya bagi kakak pembina pramukan untuk mengarahkan adik-adik
yang mereka didik supaya lebih mengenal pramuka lebih jauh.

Bila kita perhatikan, sistem pendidikan Kepramukaan saat ini banyak
menggunakan kiasan-kiasan dalam menyelenggarakannya, namun essensi
kiasan dari tanda pengenal, seragam, TKK, TKU, yang seharusnya bisa
dijelaskan lebih mendalam untuk mempersiaplan para tunas bangsa sejak
dini. Ini karena warna tersebut sangat lekat dengan perjuangan para
pendahulu kita dalam memperjuangkan kemerdekaan 1945.
Selain itu, warna cokelat sangat cocok dipadukan dengan setangan atau pita leher yang
berwarna merah putih, yaitu warna bendera negara Indonesia.

Demikianlah penjelasan singkat kenapa seragam pramuka berwarna cokelat.
Semoga artikel ini bisa manfaat.



#pendobrak_Dewi_Sartika_scoutadisa


Saka Wanabakti Pramuka Cinta Hutan

Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti merupakan salah satu Saka
(Satuan Karya) dalam Gerakan Pramuka Indonesia yang memberikan bekal
pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang kehutanan dan lingkungan
hidup serta menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab dalam mengelola
sumberdaya alam.

Ruang lingkup materinya meliputi pengelolaan hutan,
pemeliharaan hutan dan sumber daya alam, penyelamatan hutan dan
lingkungan hidup, dan pemanfaatan hasil hutan bagi masyarakat. Tentunya
tanpa meninggalkan materi-materi kepramukaan lainnya.

Satuan Karya Pramuka atau biasa disingkat dengan saka merupakan
terobosan yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka dalam memberikan wadah
kepada anggotanya, terutama Penegak dan Pandega (berusia 16-25 tahun)
untuk mendalami berbagai bidang kejuruan.

Selain Saka Wanabakti juga
masih terdapat beberapa saka lainnya seperti Saka Bhayangkara, Saka
Dirgantara, Saka Bahari, Saka Wira Kartika, Saka Taruna Bumi, Saka Bhakti
Husada, dan Saka Kencana (Keluarga Berencana).

Saka yang bergerak dalam bidang cinta kehutanan dan lingkungan hidup ini
terselenggara berdasarkan Keputusan bersama antara Departemen
Kehutanan Republik Indonesia dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang
ditandatangani pada tanggal 27 Oktober 1983 du Jakarta.

Penyelenggaraan Saka Wanabhakti dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka
bekerja sama dengan Departemen Kehutanan, Perum Perhutani ataupun
dengan LSM lingkungan hidup. Latihan dan kegiatan Saka Wanabakti
diselenggarakan di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan) atau Kwartir
Cabang (Kabupaten/Kota).

Saka Wanabhakti beranggotakan:
Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka (Pendidik) dan Instruktur.
Pramuka Penegak (usia 16-20 tahun) sebagai peserta didik
Pramuka Pandega (usia 21-25 tahun) sebagai peserta didik
Pramuka Penggalang (usia 11-15 tahun) juga dapat mengikuti
kegiatan saka Wanabakti sebagai peminat.

Dalam Saka Wanabhakti setiap anggota selain diberikan materi
kepramukaan sebagaimana dalam kegiatan pramuka biasa juga diberikan
penekanan kepada beberapa materi yang berkaitan dengan kehutanan,
sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Materi khusus dalam Saka Wanabhakti ini di kelompokkan dalam 4 (empat) krida, yaitu:
1. Krida Tata Wana yang meliputi perisalah hutan; pengukuran dan
pemetaan hutan; dan penginderaan jauh.
2. Krida Reksa Wana yang meliputi keragaman hayati; konservasi
kawasan; perlindungan hutan; konservasi jenis satwa; konservasi
jenis tumbuhan; pemanduan; penelusuran gua; pendakian;
pengendalian kebakaran hutan dan lahan ; pengamatan satwa;
penangkaran satwa; pengendalian perburuan; dan pembudidayaan
tumbuhan.

#pendobrak_Dewi_Sartika_scoutadisa

Kamis, 15 Januari 2015

Pergamanas (Perkemahan Penggalang Ma’arif NU Nasional) 2015


Pergamanas atau Perkemahan Penggalang Ma’arif NU Nasional Tahun 2015
telah digelar sejak kemarin 8 Januari 2015 dan akan berakhir pada 12 Januari
2015. Perkemahan tingkat nasional yang digelar oleh Sako Ma'arif ini
dilaksanakan di Pondok Pesantren Khos Kempek Cirebon, Jawa Barat.
Pesertanya tidak tanggung-tanggung, sedikitnya 3.500 anggota pramuka
penggalang dari MTs dan SMP di lingkungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU
se Indonesia.
Pergamanas ini layaknya Jambore Nasional khusus bagi anggota Satuan
Komunitas Pramuka (Sako) Ma'arif. Perkemahan yang mengangkat tema “SAKO
Ma’arif Bersatu, Berkarya, Membangun Karakter Bangsa” dan motto "Satyaku
Kudarmakan Darmaku Kubaktikan” ini diisi dengan berbagai kegiatan yang
meliputi :

A. Kegiatan Teknologi dan Industri;
1. Teknologi Informasi / Internet
2. Kerajinan

B. Budidaya Tanaman
1. Budidaya Tanaman hias
2. Budidaya Tanaman Obat

C. Kegiatan Scouting Skill
1. Pioneering
2. Semboyan dan Isyarat
3. Petualangan
4. Taksir Ukur
5. Peta dan Kompas

D. Kegiatan Go Green – Global Development Village
1. Bahaya Narkoba
2. Penanggulangan penyakit (malaria, demam berdarah, HIV AIDS, flu
burung, flu babi, dan lain-lain)
3. Sanitasi Lingkungan
4. Global Warming
5. Pengenalan ke-Sako-an
4. Pentas seni dan Karnaval Budaya
5. Forum Pinkonda
6. Sosialisasi Kurikulum 2013
7. Olimpiade ASWAJA
8. Gema Sholawat Akbar
9. Kegiatan Wisata Religi

Sako Ma'arif sendiri merupakan salah satu Satuan Komunitas Pramuka selain
Sako Pramuka SIT (Sekolah Islam Terpadu), Sako Persada Nusantara (Lembaga
Dakwah Islam Indonesia), dan lainnya.


#pendobrak_Dewi_Sartika_scoutadisa

Jambore Dunia 2015 (23rd World Scout Jamboree) Jepang

Jambore Pramuka Sedunia ke-23 Tahun 2015 atau 23rd World Scout Jamboree
akan segera digelar pada 28 Juli - 8 Agustus 2015. Jambore Pramuka Sedunia
yang digelar oleh World Scout Bureau (WOSM) ini akan dilaksanakan di Kirara-
hama, Yamaguchi, Jepang.

Jambore Pramuka Sedunia atau World Scout Jamboree merupakan kegiatan
rutin yang diikuti oleh para pramuka usia 14 hingga 17 tahun dari seluruh dunia
anggota World Scout Bureau ( WOSM). Jambore sebelumnya ( 22nd World Scout
Jamboree) telah diselenggarakan di Rinkaby, Kristianstad, Scania di Swedia
selatan pada tanggal 27 Juli - 7 Agustus 2011 yang diikuti oleh 40.061 anggota
pramuka dari seluruh dunia. Menurut sejarahnya, Jambore Pramuka Sedunia
dilaksanakan pertama kali pada tanggal 30 Juli - 8 Agustus 1920 di Olympia,
London, Inggris.

Pada pelaksanaannya yang ke-23 ini Jambore Pramuka Sedunia 2015 atau
World Scout Jamboree akan mengangkat tema “WA: a Spirit of Unity”. Menurut
situs resmi 23rd World Scout Jamboree, www.23wsj.jp, huruf kanji 和 (WA),
dalam tema tersebut mempunyai arti harmoni, kesatuan atau kebersamaan. Wa
juga merupakan nama awal untuk Jepang.

Kirara-hama, lokasi yang digunakan sebagai tempat World Scout Jamboree ini
adalah sebuah taman alam yang terletak di Prefektur (negara bagian/
kota) Yamaguchi.

Indonesia sendiri rencananya akan mengikuti kegiatan pramuka tingkat dunia
tersebut. Sedikitnya 400-500 anggota pramuka mulai dari Pramuka Penggalang,
Pramuka Penegak, Pramuka Pandega dan Pembina Pramuka akan menjadi
delegasi Indonesia dalam 23rd World Scout Jamboree di Kirara-hama,
Yamaguchi, Jepang.




#pendobrak_Dewi_Sartika_scoutadisa